Minggu, 18 Desember 2011

Waspada, Botol Plastik Tidak Aman


Air mineral kemasan dijual dimana-mana. Semuanya berbotol dan bergelas plastik. Jangan santai dulu, ternyata minuman yang dikemas dalam pastik tidak aman bagi kita. Ilmuwan Harvard School of Public Health menemukan bahwa mahasiswa yang rajin menenggak minuman dari botol polikarbonat, pada urinnya mengalami peningkatan kadar chemical bisphenol A (BPA), sejenis bahan kimia berbahaya yang sudah dilarang di Kanada. BPA ini juga terkandung di kaleng minuman dan makanan, juga semua plastik pengemas makanan.


Apakah BPA ini berbahaya? Selama masih dalam kadar rendah, BPA tidak berbahaya. Namun dapat dibayangkan jika seumur hidup kita banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang dikemas plastik mengandung BPA.

Sakit Jantung

Apa itu BPA? Jika dikonsumsi berlebihan maka zat ini bisa menyebabkan kematangan seksual yang terlalu dini, juga terkait dengan penyakit jantung dan diabetes.

The National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) menempatkan bahan kimia ini sebagai bahan yang perlu diperhatikan, sebab bisa berimbas pada perkembangan otak pada janin, bayi, dan anak-anak. Ada juga efek minimal pada anak-anak usia awal puber dan usia produktif dewasa.

Bagaimana mengenali botol plastik yang aman dan tidak? Di Indonesia agak sulit, namun di negara maju ada kode daur ulang pada kemasan botol plastik. Botol dengan kodel 1,2,4,5,6 adalah botol yang bebas dari kandungan BPA, sedangkan kode 3 berarti mengandung BPA. Untuk mewaspadai makanan kaleng lebih susah, sebab tak ada kodenya.

Nah buat kita di Indonesia mungkin lebih baik menghindari sebisa mungkin kemasan plastik dan kaleng. Beli saja minuman dalam botol gelas. Yah agak ribet tapi sehat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar