5. Andra Ramadhan
4.Eet Sjahranie
3. Dewa Budjana
2.Ian Antono
1.Rhoma Irama
Andra "Ramadhan" Junaidi (lahir 17 Juni 1972; umur 37 tahun) adalah gitaris grup band Dewa 19. Ia juga pencetus grup band Dewa.Pada tahun 2007, ia membentuk grup band Andra and The BackBone bersama dengan Stevie Morley Item dan Dedy Lisan yang telah menghasilkan dua album.Andra mengaku terlambat tertarik terhadap musik. karena baru SMP lewat ekskul musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seo- rang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa.
Zahedi Riza Sjahranie (Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 1962) atau lebih dikenal dengan nama panggilan Eet Sjahranie adalah musikus Indonesia.
Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.
3. Dewa Budjana
Dewa Budjana (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 46 tahun) adalah anggota grup musik Gigi.Dewa Budjana mungkin merupakan sosok gitaris yang sempurna. Setidaknya di Indonesia ia bisa dibilang telah memiliki segala hal yang diimpikan oleh gitaris-gitaris lainnya. Bagaimana tidak? mulai dari sound dan permainannya yang berkarakter, serta segudang pengalaman dalam dunia musik yang antara lain : kesuksesan bersama bandnya Gigi, merilis 4 album solo instrumental, menjadi session player dengan berbagai macam musisi, membentuk Trisum yang sempat mencuri perhatian publik, sampai memproduseri album mulai dari yang bernuansa religi hingga mengorbitkan gitaris sekaliber Balawan. Budjana juga merupakan gitaris yang paling sering diburu oleh penggemarnya untuk urusan teknik dan sound.
2.Ian Antono
Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 59 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bles.Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi.Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll.
1.Rhoma Irama
Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 63 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film
Tidak ada komentar:
Posting Komentar