Selasa, 03 Juli 2012
Cerita Inspiratif Kepiting Dalam Baskom
Saat menjelang malam, di sebuah tepian pantai, terlihat para nelayan sedang sibuk menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang. Ketika matahari terbenam, Kepiting itu tampak berkeliaran & berlarian menyambut ombak.
Para nelayan sangat menikmati buruan mereka. Setelah tertangkap, kepiting itu segera dimasukkan ke dalam baskom. Uniknya, baskom tersebut tidak perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri. Di dalam baskom yang berisi puluhan kepiting, terlihat kepiting yang bergerak-gerak terus, seperti hendak mencoba meloloskan diri dari baskom.
Capitnya digunakan sekuat tenaga untuk mencari pegangan demi naik ke atas baskom agar bisa keluar. Satu sama lain melakukan hal yang sama. Saling dorong & saling tarik membuat kepiting itu justru tak bisa naik ke atas. Menariknya, saat ada 1 atau 2 ekor kepiting yang hendak berhasil keluar, kepiting yang berada di bawah itu justru seperti berusaha menarik kembali kepiting tersebut ke dalam baskom. Capit yang kuat selalu digunakan untuk menarik sesama kepiting yang hendak lolos dari baskom. Begitu seterusnya. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom.
Akibatnya, meski baskom terbuka lebar, tak ada satu pun kepiting yang berhasil keluar. Ketika tertangkap, hampir mustahil si kepiting bisa selamat karena mereka justru saling tarik ketika berada dalam baskom. Itulah yg membuat para nelayan tidak pernah memberikan tutup untuk mencegah tangkapannya lari.
Para nelayan tahu persis sifat kepiting sehingga tak perlu repot membuat tutup baskom.
Jika kepiting sudah berada di tangan nelayan, nasib kepiting sudah pasti, apakah mau langsung dimasak atau dijual ke pasar.
Kepiting yang seharusnya bisa memanfaatkan kekuatan capitnya untuk menyelamatkan diri, tidak bisa melakukan hal itu karena mereka malah saling tarik. Itulah sifat kepiting yang tidak bisa melihat kepiting lainnya berhasil keluar dari penangkapnya.
Kisah kepiting diatas mengingatkan kita pada kehidupan manusia pada umumnya. Kadang manusia bertingkah laku seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil mencapai sebuah prestasi, maka kita bukannya ikut berbahagia tapi, kita justru merasa iri, marah, tidak senang atau malahan berusaha menjatuhkan teman tersebut, daripada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, lebih baik bagi kita untuk terus mendoakan teman-teman kita untuk mencapai kesuksesan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar