Minggu, 02 Oktober 2011

HIV Tidak Lagi Mematikan Dengan Vaksin Baru

Vaksin
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit mematikan yang hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderitanya. Tapi dengan sebuah vaksin baru yang sedang diujicobakan, level penyakit mematikan HIV bisa diturunkan menjadi penyakit kronis yang lebih ringan.

Jika vaksin ini bisa melalui tahap uji klinis II dan III, maka vaksin ini bisa diproduksi untuk umum sehingga HIV bukan lagi menjadi penyakit yang mematikan tapi akan menjadi infeksi kronis ringan.

Ilmuwan mengungkapkan tes pertama pada manusia menunjukkan 9 dari 10 sukarelawan mengembangkan respons kekebalan terhadap virus tersebut, sekitar 85 persen mampu mempertahankan kekebalan tubuh setidaknya selama 1 tahun.

Keberhasilan dari vaksin yang dikenal sebagai MVA-B ini didasarkan pada kemampuan sistem kekebalan tubuh manusia untuk mempelajari bagaimana bereaksi dari waktu ke waktu terhadap partikel virus dan sel yang sudah terinfeksi.

"Vaksin MVA-B telah terbukti menjadi lebih kuat seperti vaksin lainnya yang saat ini sedang dipelajari oleh para ilmuwan," ujar Profesor Mariano Esteban dari Spanish Superior Scientific Research Council (CSIC) di Madrid, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (30/9/2011).

Vaksin ini sebelumnya telah diujicobakan pada hewan percobaan tikus dan monyet yang didasarkan pada vaksin untuk mengobati cacar dengan menambahkan 4 gen HIV yang tidak bisa mereplikasi diri sehingga keselamatan lebih terjamin.

Setelah itu meningkat dengan ujicoba pada manusia. Sukarelawan yang terlibat dalam studi ini menerima 3 dosis vaksin di awal, lalu pada mingge ke-4 dan 16 dengan mengamati efeknya melalui tes darah sampai percobaan terakhir di bulan ke-11.

Sel 'tentara' dalam vaksin bertugas mendeteksi zat-zat asing dalam tubuh dan mengirimkan pesan untuk menghancurkannya, sel kekebalan tubuh ini dikenal sebagai limfosit T dan B.

"Tubuh kita dipenuhi dengan limfosit yang masing-masing memiliki program untuk melawan patogen yang berbeda-beda, termasuk untuk HIV. Karenanya jika virus masuk dan mencoba untuk mengembangkan diri dalam sel, sistem kekebalan tubuh sudah siap untuk menonaktifkan dan menghancurkannya," ujar Prof Esteban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar