Beberapa waktu lalu, penemuan bangkai bayi mammoth (gajah purba) yang membeku selama 37.000 tahun di pelosok Siberia, sempat menjadi bahan pembicaraan hangat di beberapa media massa diseluruh dunia. Bayi mammoth ini ditemukan oleh seorang penggembala rusa kutub di Semenanjung Yamal, Siberia bernama Yuri Khudi.
Berada di tepi sungai yang mulai mencair dari kondisi es, ia tiba-tiba melihat bagian kepala seonggok binatang dari dalam es. Bangkai binatang yang pertama ia duga rusa yang telah mati, ternyata merupakan fosil nyaris utuh dari seekor bayi gajah purba (mammoth) berumur puluhan ribu tahun, menjadikannya sebagai penemuan fosil mammoth terbesar sampai saat ini.
Menurut para ilmuwan, hingga kini fosil mammoth yang berhasil ditemukan di dunia hanyalah sebatas tulang-belulang saja dan itupun bisa dikatakan sangat jarang. Penemuan bangkai mammoth yang hampir utuh dapat dihitung dengan jari, dengan total 3 kasus (termasuk penemuan kali ini) dalam 200 tahun terakhir.
Karenanya, penemuan tak sengaja oleh penggembala rusa dari Rusia ini merupakan penemuan paling berharga dalam sejarah, terutama bila dilihat dari tingkat pengawetan mammoth tersebut.
Berbicara mengenai tingkat keawetan, bayi mammoth ini memang diketemukan dalam kondisi yang hampir sempurna, lengkap dengan belalai dan kedua matanya, begitupun dengan sebagian bulu-bulunya yang masih menempel. Oleh si penggembala rusa, mammoth ini diberi nama "Lyuba" , yang diambil dari nama istrinya sendiri.
Sebuah pemeriksaan awal dilakukan oleh sebuah tim pakar internasional yang berkumpul di kota Salekhard, Yamal-Nenets segera setelah hari penemuannya. Dari hasil pemeriksaan, si kecil Lyuba diketahui berukuran tinggi 120 cm dan berat 50 kilogram, dengan kondisi fisik yang kurang sempurna yaitu telinga dan ekornya yang terpotong, diperkirakan karena tergigit. Selesai pemeriksaan, Lyuba disimpan di Museum Shemanovsky sebelum akhirnya dikirim ke universitas Jikei, Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar