Sebuah plasa bundar yang dibangun sekira 5.500 tahun lalu ditemukan di Peru. Para arkeolog berdasarkan penentuan tanggal karbon menduga, plaza itu salah satu bangunan tertua yang pernah ditemukan di Amerika. Tim ahli purbakala Peru dan Jerman menemukan plaza itu yang tersembunyi di bawah reruntuhan Sechin Bajo, di Casma, 370 Km di utara Lima, ibukota Peru. "Ini penemuan yang mengesankan, masyarakat ilmuwan dan arkeologi sangat senang," kata Cesar Perez, ilmuwan dari Institut Kebudayaan Nasioal Peru yang mengawasi proyek tersebut, Senin (25/2). "Ini dapat mendesain kembali sejarah negara ini."
Sebelum penemuan di Sechin Bajo, pakar arkeologi menganggap benteng kuno Caral Peru adalah salah satu dari yang tertua di belahan bumi Barat, sekitar 5.000 tahun. Para ilmuwan mengatakan, Caral dekat Sechin Bajo merupakan satu dari enam tempat di dunia -Mesopotamia, Mesir, Cina, India dan Mesoamerika- yang paling awal dihuni manusia.
"Penentuan tanggal yang dilakukan oleh pakar arkeologi Jerman menyebutkan sekitar 5.500 tahun, tapi sebagian lainnya dapat lebih tua bergantung pada hal lainnya yang ditemukan," kata Perez.
Sebelumnya, penemuan dekat Sechin Bajo berusia 3.600 tahun. "Mereka sangat maju, mengerti arsitektur dan bangunan. Ini dapat terlihat jelas pada material yang mereka gunakan bertahan sangat lama," arkeolog Peter Fuchs pada suratkabar El Comercio.
Tempat pertemuan sosial yang Fuchs dan rekannya temukan, dibangun dengan batu dan batako. Ratusan tempat arkeologis menutup Peru, dan banyak puing dibangun oleh kebudayaann kerajaan Inca yang dulu sangat berkuasa. Puncak kejayaan Inca terjadi pada abad ke-16, sesaat sebelum penakluk Spanyol datang di tempat yang sekarang adalah Peru.
Sebelum penemuan di Sechin Bajo, pakar arkeologi menganggap benteng kuno Caral Peru adalah salah satu dari yang tertua di belahan bumi Barat, sekitar 5.000 tahun. Para ilmuwan mengatakan, Caral dekat Sechin Bajo merupakan satu dari enam tempat di dunia -Mesopotamia, Mesir, Cina, India dan Mesoamerika- yang paling awal dihuni manusia.
"Penentuan tanggal yang dilakukan oleh pakar arkeologi Jerman menyebutkan sekitar 5.500 tahun, tapi sebagian lainnya dapat lebih tua bergantung pada hal lainnya yang ditemukan," kata Perez.
Sebelumnya, penemuan dekat Sechin Bajo berusia 3.600 tahun. "Mereka sangat maju, mengerti arsitektur dan bangunan. Ini dapat terlihat jelas pada material yang mereka gunakan bertahan sangat lama," arkeolog Peter Fuchs pada suratkabar El Comercio.
Tempat pertemuan sosial yang Fuchs dan rekannya temukan, dibangun dengan batu dan batako. Ratusan tempat arkeologis menutup Peru, dan banyak puing dibangun oleh kebudayaann kerajaan Inca yang dulu sangat berkuasa. Puncak kejayaan Inca terjadi pada abad ke-16, sesaat sebelum penakluk Spanyol datang di tempat yang sekarang adalah Peru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar